Manajemen berasal dari bahasaPrancis kuna ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai
ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
Pengertian Manajer
Manajer adalah seorang yang karena pengalaman, pengetahuan,
dan keterampilannya diakui oleh organisasi untuk memimpin, mengatur, mengelola,
mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai
tujuan.
Tugas-tugas seorang manajer adalah :
- Memimpin organisasi
- Mengatur organisasi
- Mengendalikan organisasi
- Mengembangkan organisasi
- Mengatasi berbagai masalah yang terjadi di dalam organisasi
- Menciptakan kerja sama di dalam organisasi.
- Menjalin kerja sama dengan pihak-pihak di luar organisasi
- Menumbuhkan kepercayaan
- Meningkatkan rasa tanggung jawab
- Mengawasi/mengendalikan kegiatan organisasi
- Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan
- Menggali dan mengembangkan potensi sumber daya
Manajemen sebagai ilmu, seni, dan profesi
Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang
disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan
adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap
penyelesaian masalah dalam manajemen. Metode ilmiah pada hakikatnya meliputi
urutan kegiatan sebagai berikut.
- Mengetahui adanya persoalan.
- Mendefinisikan persoalan.
- Mengumpulkan fakta, data dan informasi.
- Menyusun alternatif penyelesaian.
- Mengambil keputusan dengan memilih salah satu alternatif penyelesaian.
- Melaksanakan keputusan serta tindak lanjut.
Selain manajemen sebagai ilmu, manajemen juga dianggap
sebagai seni.
Hal ini disebabkan oleh kepemiminan memerlukan kharisma, stabilitas
emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan
menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan
oleh bakat seseorang dan tidak dapat dipelajari.
Sejarah
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah
manajemen. Beberapa orang melihatnya (dengan definisi) sebagai konseptualisasi
modern yang terlambat (dalam hal modernitas yang terlambat). dalam istilah
tersebut manajemen tidak memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda.
Beberapa orang lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-manajemen di masa pra-modern
akhir. beberapa penulis melacak perkembangan pemikiran manajemen pada
pedagang-pedangan Sumeria dan pembangun piramid Mesir. Para pemilik budak
selama berabad-abad menghadapi permasalahan eksploitasi/memotivasi budak yang
bergantung namun terkadang suka melawan (memaksa otoritas), namun banyak
perusahaan pra-industri, dengan skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong
ungtuk menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis. namun, inovasi
seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke15) dan kodifikasi
kesekretariatan entri-ganda (1494) menyediakan perangkat untuk penilaian,
perencanaan dan kendali manajemen.
Beberapa penulis melacak pengembangan manajemen sejauh
perdagangan di Sumeria dan pembangunan piramid di Mesir.
Abad 19
Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19. Pelaku Ekonomi klasikAdam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori teori
pengaturan sumber daya| pengaturan sumber daya,produksi dan
penetapan harga. Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli Whitney, James Watt,
dan Matthew Boulton mengembangkan teknik produksi
seperti Penetapan standar, prosedurkontrol kualitas, akuntansi
biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja.
seperti
Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin dan lain-lain memperkenalkan elemen
manusia dengan teori pelatihan, motivasi, struktur
organisasi dan kontrol pengembangan pekerja.
Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan
baru yang kompleks ke teori manajemen. Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara
keseleruhan berdasarkan sains.
Abad 20
Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar
tahun 1920.
Orang seperti Henry Fayoldan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang
dalam manajemen dan hubungan satu sama lain.
Peter Drucker menulis salah satu buku paling
awal tentang manajemen terapan: “Konsep Korporasi” (Concept of the
Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul
atas ide Alfred Sloan (chairman dari General
Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.
H. Dodge, Ronald
Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika ke
dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan
teori statistika dengan teori mikroekonomi dan
lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan
“Sains Manajemen”, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam
manajemen, khususnya di bidang logistik dan
operasi.
Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa
bidang terpisah, termasuk:
- Manajemen Sumber daya manusia
- Manajemen operasi atau produksi
- Manajemen strategi
- Manajemen pemasaran
- Manajemen keuangan
- Manajemen informasi teknologi
Tingkat Dan Keterampilan Manajer
- Top management atau manajemen tingkat atas yang sering disebut dengan executive officer atautop manager.
- Middle management atau manajemen tingkat mengenah sering disebut kepala bagian.
- Lower management atau manejemen tingkat bawah yang dikenal pula dengan istilah manajemen opeerasional (supervisor, kepala seksi, dan mandor).
Masing-masing tingkat manajemen memiliki keterampilan yang
berbeda-beda. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono, manajer harus
memiliki tiga macam keterampilan, yaitu keterampilan konsepsional, keterampilan
kemanusiaan, dan keterampilan teknis.
Keterampilan konseptual
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki
keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
Keterampilan ini sering disebut sebagai keterampilan kosepsional (conceptional
skill). Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan
menjadi suatu rencana kegiatan untuk menciptakan gagasan atau konsepnya itu.
Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya
disebut sebagai proses perencanaan. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
Keterampilan komunikasi atau kemanusiaan
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi
dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang
laion yang disebut juga keterampilan kemanusiaan (human skill).
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh
manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang [persuasif,
bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian
mereka akan bersikap terbutka kepada atasan. Keterampilan kberkomunikasi
diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, mengengah maupun bawah.
Keterampilan teknis
Keterampilan terakhir yang merupakan bekal bagi seorang
manajer adalah keterampilan teknis (technical skill). Keterampilan ini apda
umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi, merangkai bbunga dan
keterampilan teknis yang lain.
Prinsip Dan Fungsi Manajemen
Prinsip Manajemen
Prinsip dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan
fundamental atau kebenaran umum yang merupakan sebuah pedoman untuk berpikir
atau bertindak. Prinsip merupakan dasar, namun tidak bersifat mutlak karena
prinsip bukanlah umum. Dalam hubungannya dengan manajemen prinsip-prinsip
bersifat fleksibel dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan
kondisi-kondisi khusus dan situasi-sitauasi yang berubah.
Prinsip-prinsip umum manajemen (general principle of
management) teridir dari:
- Pembagian kerja (Division of work)
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan
keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam
penempatan karyawan harus
menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian
kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like
and dislike.
Dengan adanya prinsip the right man in the right
place akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan
efesiensi kerja.
Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja.
kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin
menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang
manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip
utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.
- Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan
pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang
dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan
pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil
wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.
Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak.
Kegagalan suatu usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak
pimpinannya karena yang mempunyai wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh
karena itu, apabila manajer puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan,
maka wewenang yang ada padanya merupakan bumerang.
- 'Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan
wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan
hilang. Oleh karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin
terhadap disrinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerajaan
sesuai dengan weweanng yang ada padanya.
- Kesatuan perintah (Unity of command)
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan
prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan
baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesui dengan
wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada
serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta
pembagian kerja.
- Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya,
karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat
dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan
perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah
sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang
jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk pmelaksanakan pekerjaan dan
kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar
tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of directiion)
tidak dapat terlepas dari pembaguan kerja, wewenang dan tanggung jawab,
disiplin, serta kesatuan perintah.
- Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
Setiap karyawan harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada
kepentingan organisasi. Hal semacam itu merupakan suatu syarat yang sangat
penting agar setiap kegiatan berjalan dengan loancar sehingga tujuan dapat
tercapai dengan baik
Setian karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada
kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi
sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip
pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan orgabisasi dapat terwujud,
apanila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin
yang tinggi.
- Penggajian pegawai
Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang
menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi
perasaan cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan
kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh
karena itu, dalam prinsip penggajian haris dipikirkan bagaimana agar karyawan
dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian harus diperhitungkan agar
menimbuulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga karyawan berkompetisi untuk
membuat prestasi yang lebih besar. Prinsipmore pay for more prestige (upaya
lebih untuk prestasi lebih), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang sama
perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam
bekerja dan mungkin akan menimbulkan tindakan tidak disiplin.
- Pemusatan (Centralization)
Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab
dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang
wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan berarti adanya
kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari
kesimpangsiurang wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak
menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority)
- Hirarki (tingkatan)
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila
pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki.
Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan
seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka setiap karyawan
akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia
mendapat perintah.
- Ketertiban (Order)
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat
utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud
apabila seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang
tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam
mencapai tujuan.
- Keadilan dan kejujuran
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan
kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang
yang paling besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya
dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya.
- Stabilitas kondisi karyawan
Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga
sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan
karyawan terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban
dalam kegiatan.
Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya memiliki
keinginan, perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan
tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam bekerja.
- Prakarsa (Inisiative)
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan
daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna
bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa
terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh
karena itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai. Prakarsa
(inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain, karena itu hakikatnya manusia
butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap prakarsa karyawan merupakan salah
satu langkah untuk menolak gairah kerja. Oleh karena itu, seorang manajer yang
bijak akan menerima dengan senang hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan
karyawannya.
- Semangat kesatuan, semangat korp
Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa
senasib sepenanggyungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik.
semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa
setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan
oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat
kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang suka memaksa dengan
cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de corp (perpecahan
dalam korp) dan membawa bencana.
Fungsi Manajemen
Artikel utama: Fungsi manajemen, dan [[]], dan [[]], dan [[]],
dan [[]]
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu
ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Manajer
--------> Mengelola fungsi-fungsi --------> Tujuan
|
|
|
*Perencanaan
*Organisasi
*Pelaksanaan
*Pengawasan
- Perencanaan (Planning)
Kegiatan seorang manajer adalah menyusun rencana. Menyusun
rencana berarti memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Agar dapat membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus
ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya.
- Pengorganisian (Organizing)
Pengorganisasian atau organizing berarti
menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian
rupa sehingga hubungan antarbagian-bagian satu sama lain dipengaruhi oleh
hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut.
Pengorganisasian bertujuan membagi suatu kegiatan besar
menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer
dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
- Menggerakkan (Actuating)
Menggerakkan atau Actuating adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai
dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya
adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh
kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
- Pengawasan (Controling)
Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk menilai
dan mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan.
Sarana Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan
alat-alat sarana (tools). Toolsmen, money, materials, machines,
method, dan markets. merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang
ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu
- Man (SDM)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah
yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang
melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja,
sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen
timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
- Money (uang)
Uang merupakan
salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat
pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang
yang beredar dalamperusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools)
yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan
secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus
disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan
harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
- Materials (bahan)
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material)
dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain
manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan
bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki
dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
- Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan.
Penggunaan mesin akan
membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efesiensi kerja.
- Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan
metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya
pekerjaan. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan
kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada
sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan
kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya
tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap
manusianya sendiri.
- Market (pasar)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab
bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan
berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu,
penguasaan pasar dalam
arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam
perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus
sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
0 Response to "Tulisan dari ‘Sejarah perkembangan Teori manajemen’ Kategori"
Post a Comment